Akademisi UB Sebut Pengeroyokan Ade Armando Tidak Bisa Ditolerir

Akademisi UB Sebut Pengeroyokan Ade Armando Tidak Bisa Ditolerir - GenPI.co JATIM
Akademisi Universitas Brawijaya (UB) Malang Rachmat Kriyantono menyesalkan pengeroyokan terhadap Ade Armando. (Foto: Humas FISIP UB).

Alumni S3 University of Western Australia ini menilai jika motif pengeroyokan itu karena pemikiran Ade di channel youtubenya yang cenderung berbeda pendapat dengan oposisi, mestinya perbedaan itu esensi demokrasi yang harus saling dihormati.

“Perbedaan itu mestinya dilawan dengan menyampaikan konter informasi. Ada prinsip demokrasi yang penting, yakni lawanlah informasi dengan informasi, tentu Data based information bukan hoaks,” tegas Cak RK.

Setelah kejadian pengeroyokan tersebut, Rachmat berharap mahasiswa menyampaikan aspirasi dengan ilmu. Demonstrasi merupakan hak, tetapi, dalam era demokrasi modern ini, akan lebih baik jika menjadikan demonstrasi sebagai alternatif terakhir.

BACA JUGA:  Kebakaran Tunjungan Plaza Surabaya Masuk Tahap Penyelidikan

“Menurut saya mahasiswa lebih baik menggelar semacam simposium antar mahasiswa. Para pimpinan BEM bisa berkumpul untuk mengevaluasi situasi bangsa. Outputnya bisa berupa pernyataan sikap yang bisa disebarkan ke media massa, DPR maupun pemerintah,” usulnya.

“Apakah ini sudah dilakukan? Jika sudah dilakukan, apakah tidak ada respon dari pemerintah atau DPR? Jika tidak ada maka bisa disebut muncul ketersumbatan channel komunikasi politik. Jika tersumbat maka demonstrasi menjadi pilihan akhir,” sambung Rachmat. (*)

BACA JUGA:  Eri Cahyadi Sebut Kebakaran Tunjungan Plaza Tak Ada Korban

Simak video pilihan redaksi berikut ini:

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya