
Tinggal masalah administrasi yang belum selesai. "Karena itu, salah satu persyaratan harus diperiksa inspektorat dahulu. Untuk kekuatan bebannya oleh pakar dari ITS," kata dia.
Terpisah, Pakar Teknik Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Prof Putu Raka mengatakan, pemeriksaan yang dilakukan Februari lalu untuk mendata hasil pemantauannya.
Terutama pada ukuran lendutan atau defleksi (perubahan bentuk pada benda karena tertimpa beban).
BACA JUGA: Ketua DPD Seyakin Ini Surat Ijo di Surabaya Bisa Selesai
Hasilnya, defleksi sudah memenuhi standar. Yakni untuk konstruksi aspal beton, seperti Jembatan Joyoboyo, batasan kelendutan 1/800.
"Jadi, jembatan ini sudah memiliki kemampuan layanan ketika menerima beban kendaraan atau beban yang lewat," katanya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News