Kisah Sukses Pengusaha Maggot asal Malang, dapat Cuan dari Sampah

Kisah Sukses Pengusaha Maggot asal Malang, dapat Cuan dari Sampah - GenPI.co JATIM
Yusuf Karyawan membudidayakan maggot BSF untuk mengurai sampah organik yang bermula dari kekhawatirannya. (Foto: M. Ubaidillah/GenPI.co Jatim).

GenPI.co Jatim - Persoalan sampah tersebut berimbas pada lingkungan yang tercemar dan menjadi kumuh, terutama di kota-kota besar, salah satunya di Kota Malang.

Nah, berbekal dari fenomena tersebut, seorang pengusaha asal Cemorokandang, Kecamatan Kedungkandang, Yusuf Karyawan mempunyai solusi untuk mengurangi sampah di lingkungannya.

Salah satu caranya dengan budi daya maggot, tujuannya mereduksi sampah organik untuk bisa dimanfaatkan lagi.

BACA JUGA:  Rumah Ditinggal Silaturahmi Sebentar, Harta Benda Raib

Mulailah Yusuf mengembangkan maggot BSF dari unit bank sampah yang dikelola sejak 2013 bersama istri.

“Maggot BSF ini salah satu cara untuk menghabiskan sampah organik, menyelesaikan permasalahan persampahan khususnya sampah organik di hulunya, yaitu salah satunya rumah tangga,” ujar Yusuf pada GenPI.co Jatim, Senin (9/5).

BACA JUGA:  Duh, 20 Ton Sampah Menumpuk di Kota Malang Pascalibur Lebaran

Dia menjelaskan, cara budi daya maggot BSF tidak terlalu rumit, yakni cukup mengumpulkan sampah organik dari rumah tangga, kemudian menggilingnya dengan crusher untuk dapat dimakan oleh bayi-bayi maggot.

Sampah-sampah organik yang dikumpulkan Yusuf tersebut merupakan makanan para maggot.

BACA JUGA:  Pasutri Blitar ini Banting Setir Jual Sayuran, Omset Ratusan Juta

“Sampah organik rumah tangga kita giling kemudian diberikan untuk makanan maggot. 1 kg maggot dapat menghabiskan hingga 5-10 kg sampah organik yang sudah digiling, namun apabila sampah tidak digiling, maggot hanya dapat menghabiskan 1-2 kg saja dalam 1x24 jam,” imbuhnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya