
"Kemarin sudah diambil sampel dan dikirim ke Surabaya. Untuk hasil ha kami akan menunggu selama dua tiga hari apakah positif (PMK) atau tidak," ungkapnya.
Sementara itu, untuk satu ekor sapi yang suspek PMK dan sudah mati langsung dilakukan pembakaran dan penguburan sesuai SOP yang ada.
Dia mengimbau masyarakat tetap waspada karena semua sampel yang dikirim masih dalam kategori suspek.
BACA JUGA: Sapi di Mojokerto Sembuh Wabah PMK, Jumlahnya Meningkat
"Jadi semuanya masih suspek. Masih menunggu hasil pemeriksaan lab. Yang satu mati itu kami lakukan SOP yang langsung kami bakar dan kubur," katanya.
Dispangtan Kota Malang menyarankan pihak RPH yang dikelola Perumda Tunas untuk menindaklanjuti kasus tersebut dengan melibatkan kedua dokter spesialisnya.
BACA JUGA: Peternak Berikan Jamu untuk Sapi, Antisipasi PMK
Perumda Tunas sebagai pemilik RPH telah melakukan penyemprotan disinfektan kepada para pegawai di RPH, alat-alat pemotong maupun kendaraan yang ada di RPH untuk dilakukan sterilisasi secara keseluruhan. (*)
Lihat video seru ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News