GenPI.co 
Lebih lanjut, menurutnya, mencintai Arema itu bukan hanya sekedar mendukung tim sepak bola dan menjadi Aremanita saja, sejumlah kegiatan kemanusiaan, silaturahmi juga ada di dalamnya.
Sebagai contoh, dia menceritakan saat pergi ke luar kota ada rasa bangga karena bidadari tribun ini berasal dari Kota Malang.
Rasa bangga itu menurut Stefani merupakan bagian identitas seorang bidadari tribun, Aremanita.
BACA JUGA: Kisah Pengusaha Kopi Tulungagung, Dapat Modal Lewat Cara Unik
“Kalau menurut aku pribadi, jika mendukung klub sepak bola tanah kelahiran itu sama saja seperti melestarikan budaya kota ini. Menjaga budaya dan tradisi. Suatu kebanggaan bagi aku. Arema itu lebih dari sepak bola,” lanjutnya.
Rasa kebanggaan bidadari tribun itu dilakukan saat Arema FC berlaga di kandang, terlebih saat laga bigmatch. Stefani rela izin tidak sekolah hanya untuk melihat pertandingan.
BACA JUGA: Kota Kediri Disebut Paling Bahagia, Kata Gubernur Khofifah
“Selama ini masih mendukung di Stadion Kanjuruhan, sekarang jika ada kesempatan untuk menonton laga away, aku pasti mau ikut. Memang dulu masih belum boleh, karena masih sekolah,” imbuh perempuan yang mengidolakan Dendi Santoso ini.
Dia menilai jika tim Arema FC saat ini telah memiliki komposisi tim yang komplit karena telah memenuhi ekspektasi dari para Aremania dan Aremanita. Dia pun berharap kepada seluruh jajaran tim dan manajemen bisa membuat Singo Edan menjadi juara di gelaran Liga 2022.
BACA JUGA: Program Jagoan Tani Usung Konsep Beda, Peserta Wajib Tahu
“Pasti kalau ditanya harapan juara, sudah lebih 12 tahun tidak juara. Bisa tidak bisa harus juara. Kalau lihat komposisi tim harusnya bisa,” pungkasnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
