Peternak Surabaya Justru Khawatir Harga Sapi Melejit Imbas PMK

Peternak Surabaya Justru Khawatir Harga Sapi Melejit Imbas PMK - GenPI.co JATIM
Ilustrasi-Pemeriksaan kesehatan sapi-sapi milik peternak di Kota Surabaya. (foto : Diskominfo Surabaya).

GenPI.co Jatim - Peternak sapi di Kota Surabaya resah dengan hadirnya penyakit mulut dan kuku (PMK). Jika tak ditangani dengan baik, harga sapi diperkirakan bakal melonjak tinggi.

"Kalau PMK tak tertangani otomatis harga sapi di Surabaya naik dua sampai tiga kali lipat. Ya otomatis resah," kata Suyatno salah seorang peternak sapi di wilayah Surabaya Barat saat dihubungi GenPI.co Jatim, Minggu (15/5).

Prediksi kenaikan harga sapi disebabkan suplai hewan ternak yang dibatasi, khususnya dari daerah yang terdampak PMK.

BACA JUGA:  Wabah PMK Tak Pengaruhi Harga Sapi di Malang, Ingin Beli Cek Dulu

Dia pun ketar-ketir kenaikan harga sapi tersebut berdampak pada usahanya. Padahal, sekitar dua bulan mendatang momen Idul Adha akan tiba.

"Saya sendiri peternak juga merasa takut kulakan sapi dari luar daerah," katanya.

BACA JUGA:  Wabah PMK Terdeteksi, Penjualan Daging di Kota Malang Merosot

Suyatno biasa mengambi sapi dari Bojonegoro, Lamongan, sama Tuban. "Ya saya nahan dulu sampai ini virus PMK benar-benar tertangani oleh pemerintah," katanya.

Dirinya hanya bisa berharap pemerintah secepatnya menanggulangi wabah hewan ternak tersebut dengan menerapkan mekanisme karantina ketat pada ternak yang masuk ke Kota Surabaya.

BACA JUGA:  Daging PMK Aman Dikonsumsi? Begini Penjelasan dari Pakar Unair

"Sekalipun sapi sehat, kalau memang dari daerah luar dan terpaksa didatangkan, ya harus di karantina. Tetapi 18 hari. Treatmen harus karantina," ujarnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya