Masa kritis pada hari kelima ini kondisi tubuh sudah drop dan banyak pembuluh darah yang pecah.
Mujoko mengingatkan warga untuk hati-hati, terutama saat musim hujan. Warga di pesisir pantai juga diimbau waspada, karena merupakan daerah endemis. Setiap tahun pasti ada yang terkena DBD.
"Usaha pencegahan paling sederhana adalah di tempat tidur dikasih kelambu karena nyamuk aedes agepty itu datangnya pagi mulai pukul 09.00 WIB hingga 10.00 WIB dan sore pada pukul 15.00 hingga 17.00 WIB," katanya.
BACA JUGA: Ubur-Ubur Serbu Pantai Probolinggo, ini Penjelasan Dinas Kelautan
Masyarakat diminta untuk mengenali gejala DBD, yakni seperti orang sakit berupa batuk, demam, pilek, kecapekan dan sebagainya, sehingga dapat berobat ke puskesmas atau rumah sakit sebelum kondisi pasien memburuk.
"Gejala awal adalah panas, lemah, lesu sekali dan semuanya menurun. Biasanya kalau anak-anak gerakannya luar biasa tiba-tiba menurun. Jika dewasa itu sudah merasa loyo dan lemah," ujarnya.
BACA JUGA: DPKH Probolinggo Catat Ratusan Hewan Ternak Diduga Terjangkit PMK
Pihaknya telah menyiapkan sejumlah upaya untuk menekan DBD. Dia mengungkapkanm begitu ada kasus DBD dan menerima hasil laboratorium rumah saki Dinkes melalui puskesmas akan melakukan penyelidikan epidemiologi dengan cepat.
"Nanti akan dilihat kanan kirinya sebanyak 20 rumah. Jika ada jentik maka akan diputuskan untuk dilaporkan ke Dinas Kesehatan dan izin untuk dilakukan pengasapan atau fogging," katanya. (ant)
BACA JUGA: BMKG Keluarkan Peringatan, Lamongan dan Probolinggo Waspada
Lihat video seru ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News