GenPI.co 
GenPI.co Jatim - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamongan mendorong melon produksi dijadikan sebagai merek hortikultura karena di beberapa tempat sudah melakukannya.
"Ke depan terus kami kembangkan, dorong serta fasilitasi supaya produksi melon di Lamongan semakin baik, bahkan bisa menjadi branding hortikultura Lamongan adalah melon," kata Bupati Lamongan Yuhronur Efendi, Kamis (2/6).
Di sisi lain, Yuhronur bersyukur karena Lamongan selain sebagai sentra tanaman pangan seperti padi, jagung dan kedelai, juga mampu mengembangkan potensi produk hortikultura melon.
BACA JUGA: Cuaca Jawa Timur Hari ini, BMKG Keluarkan Peringatan Waspada
Menurutnya, menanam melon merupakan salah satu alternatif pilihan di tengah pertanian dengan sistem irigasi tadah hujan.
Lanjutnya, ada beberapa wilayah yang tidak memiliki lahan pertanian melon, seperti Brondong, Lamongan. Namun petaninya mampu berproduksi menggunakan green house sebagai media tanam.
BACA JUGA: Polres Batu Lakukan Penyekatan di 3 Titik, Cegah PMK
“Kemarin kami panen di daerah Brondong, malah tidak di lahan yang luas, dan karena tekad dan keinginan kuatnya bertanam melon. Alhamdulillah hasilnya juga cukup memuaskan," katanya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Lamongan Sukriyah mengatakan luas lahan melon pada 2022 sampai Mei 2022 telah mencapai 61 hektare dengan luas panen 38 hektare dan produksi 1.689 kuintal, dan rata-rata produktivitas 44,46 kuintal per hektare.
BACA JUGA: Aplikasi E Peken Surabaya Catat Transaksi Fantastis
Adapun khusus di Desa Pangkatrejo terdapat 23 hektare dengan varietas Pertiwi yang sudah panen. Dalam satu tahun, tanaman melon tersebut dapat dipanen sebanyak empat kali.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
