
Pertama kali Beta memutuskan membuka jasa laundry di perumahan, namun langkahnya mendapatkan kritikan dari ibunya.
Beta di video tersebut menjelaskan, kritikan ibunya itu karena sebagian besar warga perumahan sudah memiliki mesin cuci dan sudah punya pembantu.
"Kalau mau buka laundry di ruko, kata ibu saya. Tapi saya pengin satu, tidak punya hutang," katanya.
BACA JUGA: Bidadari Jember Punya Prestasi Mentereng di Level Internasional
Sang ibu menyakinkan Beta, bahwa rezeki itu akan datang sendiri. Mendengar kata-kata tersebut dirinya mantap untuk membuka laundry di ruko.
"Saya sudah buka laundry, seminggu tidak ada pelanggan sama sekali. Saya bingung kok tidak ada, padahal awal-awal penuh keyakinan," jelasnya.
BACA JUGA: Masjid di Tlogomas Malang ini Tiadakan Sembelih Hewan Kurban
Meskipun tidak ada pelanggan ketika itu, Beta tetap berusaha optimistis dan terus melakukan kegiatan di tempat usahanya itu.
"Saya bersihkan laundrynya, saya lap, keranjangnya saya tata karena memang tidak ada pelanggan," ujarnya.
BACA JUGA: Muncul Saat Pandemi, Kampung Jahit Nusantara Beri Warna Surabaya
Di titik ini, Beta mengaku ingin menyerah. Saat menata keranjang di tempat laundry, dia berujar di dalam hati kepada sang pencipta, jika sudah siap menerima pelanggan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News