Gagal dalam Berbisnis Baik untuk Karakter Entrepreneur

Gagal dalam Berbisnis Baik untuk Karakter Entrepreneur - GenPI.co JATIM
Wakil Presiden Direktur BCA Armand Hartono, saat menjadi pembicara seminar Universitas Katolik Darma Cendika, Surabaya melalui siaran persnya, Rabu (29/6). Foto: tangakapan layar seminar Universitas Katolik Darma Cendika, Surabaya

Pun saat berjalannya BCA. Krisis pernah menimpa perjalanan bank tersebut pada 1998. “Krisis 1998 terjadi penjarahan, pembakaran, penembakan, dan mengalami kerugian,” kata Armand. 

Saat itu, keluarganya tidak menyerah dan berusaha mengembalikan dana nasabah secepatnya. Tak lebih dari 6 bulan BCA bisa mengembalikan uang nasabah yang membuat bank tersebut mendapat kepercayaan lebih. 

Kuncinya, kata dia, semua harus dilewati setenang mungkin. Jangan lihat kegagalan sebagai malapetaka. “Karena seorang pemimpin memiliki aura yang berdampak ke mana-mana,” ujarnya. 

BACA JUGA:  Sempat Terpuruk, 2 Bisnis Crazy Rich Surabaya ini Kembali Melejit

Menurutnya, seorang pengusaha harus siap menghadapi keadaan apapun. "Jangan ada yang berubah jika krisis sekalipun karakter integritasnya tetap dipegang di setiap kondisi," tegasnha. 

Pengusaha harus memiliki energi untuk bergerak terus dan berusaha menjadi yang terbaik, bukan mencari masalah. Namun, bila ada masalah harus mencari solusinya. 

BACA JUGA:  Kisah Pemilik SushiBoks, Bisnis Sampingan yang Kini Raup Cuan

Dia pun menyampaikan, seorang pengusaha yang berkarakter harus memiliki kejujuran, ketabahan, tulus, penuh rasa bersyukur yang menjadi dasar penting menjalani usaha. 

Sementara itu, Presiden Komisaris Lippo general Insurance Felix Ali Chendra menyampaikan, seorang pengusaha harus memiliki networking sebagai kunci. “Kalau punya networking, punya sahabat dan mentor dapat memberikan masukan yang terkadang kita tidak bisa melihat peluang keluar dari masalah tersebut,” kata Felix. 

BACA JUGA:  Komunitas SCN Nilai Ekonomi Kreatif Butuh Peta Alus Bisnis

Dirinya berpesan untuk tidak takut menghadapi masalah. “Jangan takut menghadapi masalah karena itu merupakan bagian dari kita naik kelas, jangan dilihat sebagai the end of the world (akhir dari dunia, red), tapi liat sebagai suatu tangga untuk bisa naik ke atas,” tegasnha. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya