Pakar ITS Soal Tumpahan Minyak KRI Nanggala 402, Tangki Remuk

Pakar ITS Soal Tumpahan Minyak KRI Nanggala 402, Tangki Remuk - GenPI.co JATIM
TNI minta bantuan Singapura dan Australia cari KRI Nanggala (Antaranews)

Semua parameter media itu berinteraksi satu sama lain, sehingga bisa terjadi resultan nol yang sampai ke penerima. Ini yang dinamakan hilang kontak. 

Sementara terkait ceceran minyak, Wisnu menduga itu sebagai bahan bakar kapal selam KRI Nanggala 402 dari tanki yang memiliki desain konstruks sebagai pemberat (ballast tank).  

Pada kapal selam buatan tahun 1980-an mampu menyelam 380 meter di bawah permukaan laut. Namun melihat usianya, kemungkinan sekarang hanya 300 meter. 

Melebihi itu bisa berakibat pada tangki pemberat seperti diremas. Gaya hidrostatik dari air bisa meremas kapal selam. 

"Kalau sampai ada oli dan cairan minyak di permukaan air ini indikasi tangki pemberatnya rusak," tegasnya. 

Kapal selam yang berada di kedalaman 300 meter strukturnya akan mulai berbunyi dan kolaps. Kemudian tangki rusakm dan semua minyaknya keluar. 

Namun demikian, Wisnu meminta semua identifikasi dilakukan menyeluruh. Untuk melihat penyebab sebenarnya, apakah kesalahan sistem, mesin atau pengemudi. 

"Jika kesalahan bisa diidentifikasi nantinya bisa menetralisasi masalah. Tetapi, selama KRI Nanggala-402 tidak bisa kontak, maka tidak bisa menetralisasi masalah," katanya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya