Harga Porang Semakin Hancur, Petani di Malang Hanya Bisa Pasrah

Harga Porang Semakin Hancur, Petani di Malang Hanya Bisa Pasrah - GenPI.co JATIM
Salah satu petani porang yang berada di lahan sedang menunjukkan hasil panennya, namun harganya yang murah menjadikan para petani ini pasrah (M. Ubaidillah/genpi.co jatim)

GenPI.co Jatim - Harga porang Bulan Juli merosot drastis. Petani porang di Kabupaten Malang hanya bisa pasrah.

Nurkholis, salah satu petani porang di Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang mengatakan, saat ini harga porang berkisar pada Rp2.000 per kilonya.

Turun dari harga porang sebelumnya yang mencapai Rp6.000-7.000 per kilogram.

BACA JUGA:  Porang Madiun Naik Kelas, Berhasil Ekspor Ratusan Ton ke China

"Porang hanya dijual ke pabrik saja, belum banyak tengkulak atau pembeli secara individu untuk komoditas porang," kata Nurkholis pada GenPI.co Jatim, Senin (18/7).

Anjloknya harga porang tentu sangat berdampak pada para petani. Terutama yang lahannya digarap oleh dua orang lebih.

BACA JUGA:  Kabar Baik, Porang Kota Madiun Bakal Mendunia

"Kalau garap lahan porang bisa sampai 3-4 orang. Katakanlah satu hektar porang itu bisa mencapai 50.000 pohon dan menghasilkan satu kilo dengan harga jual sekarang Rp2.000. Pertanyaannya untung di mana," imbuhnya.

Harga pascapanen tersebut tidak bisa menutup biaya produksi menanam porang. Padahal, dia harus merogoh kocek yang cukup dalam karena sulitnya mencari dan membeli bibit.

BACA JUGA:  Tamu Rumania Terpesona Nasi Pecel Porang Balai Kota Madiun

Belum lagi biaya perawatannya yang terbilang juga cukup besar.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya