Pedagang Daging di Kota Malang Semringah, Terkuak Penyebabnya

Pedagang Daging di Kota Malang Semringah, Terkuak Penyebabnya - GenPI.co JATIM
Ilustrasi pedagang sapi. (M. Ubaidillah/genpi.co jatim)

GenPI.co Jatim - Beberapa bulan terakhir masyarakat dikhawatirkan dengan daging yang terpapar wabah penyakit mulut dan kuku (PMK). Namun, anggapan tersebut berangsur-angsur mulai membaik.

Sejumlah pedagang daging di pasar Kota Malang mengaku jika sudah banyak masyarakat yang mulai mengonsumi daging.

Seperti yang dirasakan oleh pedagang daging di Pasar Induk Gadang Kota Malang, Sulistyo mengatakan, daging dagangannya mulai di buru oleh masyarakat.

BACA JUGA:  Vaksinasi PMK Diutamakan Sapi Perah, Disnak Jatim Beri Penjelasan

Biasanya masyarakat hanya membeli dalam jumlah sedikit karena takut akan wabah PMK yang masih merebak.

"Sekarang sudah membaik, mungkin banyak yang menikah itu salah satu faktor daging mulai diminati lagi. Sekarang banyak yang beli di atas 10 kilogram," kata Sulistyo pada GenPI.co Jatim, Selasa (19/7).

BACA JUGA:  PMK Tak Pengaruhi, Hewan Kurban Disembelih di Jatim Meningkat

Selain itu, kenaikan konsumsi daging dirasakannya semenjak sepekan terakhir usai Hari Raya Iduladha.

Bahkan, di kiosnya dalam sehari saja sudah bisa menghabiskan setidaknya 250 kilogram daging. Tentu kondisi ini sangat menguntungkan para pedagang dikala adanya penurunan daya beli selama wabah PMK.

BACA JUGA:  Daging Hewan Kurban Terkena PMK Bisa Dikonsumsi Kata DKPP Madiun

"Patut disyukuri karena banyak yang mulai beli. Kalau di masa-masa hajatan memang banyak yang bikin makanan olahan daging," imbuhnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya