Kasus Kekerasan Anak di Surabaya Naik, Sebegini Angkanya

Kasus Kekerasan Anak di Surabaya Naik, Sebegini Angkanya - GenPI.co JATIM
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Surabaya Tomi Ardiyanto saat ditemui di Gedung Bunda PAUD Surabaya. (foto : Ananto Pradana/GenPI.co Jatim).

GenPI.co Jatim - Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Surabaya menyebut, jumlah kekerasan pada anak di periode Januari-Juni 2022 mencapai 66 kasus.

Angka itu mengalami kenaikan 16 kasus dari 2021 sebesar 50 kasus.

"Peningkatan kasus sekitar 24 persen itu yang kekerasan," kata Kepala DP3APPKB Tomi Ardiyanto Di Gedung Bunda PAUD Surabaya, Selasa (26/7).

BACA JUGA:  Kabar Gembira, Harga Bawang Merah di Surabaya Turun

Tomi menyebut, 66 kasus kekerasan yang terjadi pada 2022, berasal dari 15 kasus kekerasa dalam rumah tangga (KDRT), 46 kasus non KDRT, dan dua kasus trafficking.

Peningkatan kasus itu disebutnya bisa terjadi karena beberapa faktor, seperti ekonomi maupun kondisi sosial. Hal itu juga ditambah dengan adanya pandemi covid-19.

BACA JUGA:  Pengumuman, Pelat Nomor Putih Sudah Berlaku di Malang

Tomi menyontohkan, salah satu kasusi, yakni temuan seorang ibu di Surabaya yang tega melakukakan kekerasa pada bayi hingga menyebabkan kematian.

Kasus itu kemudian dilaporkan oleh nenek bayi tersebut kepada pihak yang berwajib.

BACA JUGA:  Pemkot Surabaya Harus Turun Tangan Atur Fashion di Tunjungan

"Fenomena itu juga dikarena oleh kondisi masyarakat yang tidak normal (akibat pandemi)," jelasnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya