GenPI.co Jatim - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur angkat bicara mengenai ditolaknya ceramah dari Ustaz Hanan Attaki.
Ceramah ustaz kondang itu ditolak di empat kota, yakni Gresik, Jember, Situbondo, dan Sidoarjo.
MUI beranggapan, aksi penolakan ustaz asal Aceh itu karena tidak ada kecocokan antara gaya ceramahnya dengan kultur pesantren di Jawa Timur.
BACA JUGA: Dekopin Siapkan Jutaan Milenial Terjun ke Film, Gandeng Korea
Beberapa daerah di Jawa Timur, lanjutnya, punya kultur Islam yang sudah mengakar kuat.
"Kalau terus tiba-tiba ada pendakwah yang berbeda kultur, beda cara, misalnya dakwah gaul (gaya ceramah Hanan Attaki, red). Dakwah gaul ini bagaimana? Sementara di wilayah Jatim yang sudah religius, dikhawatirkan merusak tatanan," terang Ketua Komisi Fatwa MUI Jatim KH Ma'ruf Khozin, di Gedung Negara Grahadi, Rabu (27/7).
BACA JUGA: Komunitas Motor Antik Malang Diminta Bantu Dongkrak Wisatawan
Meski begitu, Khozin menyebut, meski beberapa daerah di Jawa Timur melakukan penolakan, hal bukan berarti muncul di daerah lain, sekalipun masih dalam satu lingkup provinsi yang sama.
"Tergantung heterogen masyarakatnya," jelasnya. (*)
BACA JUGA: Sambut HAN 2022, Pelajar di Surabaya Beri Pesan Menyentuh
Video seru hari ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News