Penutupan Padepokan Gus Samsudin Berbuntut Panjang, Warga Geram

Penutupan Padepokan Gus Samsudin Berbuntut Panjang, Warga Geram - GenPI.co JATIM
Ilustrasi Warga sekitar padepokan Gus Samsudin di Blitar menuntut agar tempat tersebut ditutup. Foto: tangkapan layar YouTube Metal Resek.

GenPI.co Jatim - Penutupan Padepokan Nur Dzat Sejati milik Gus Samsudin di Blitar berbuntut panjang, saat ini warga dibuat geram karena membuat gaduh.

Padepokan Nur Dzar Sejati milik Gus Samsudin di Blitar sudah ditutup.

Penutupan itu berdasarkan hasil kesepakatan warga dengan sejumlah elemen masyarakat dan pihak berwajib.

BACA JUGA:  Profil Ahmad Yudianto, Dokter Unair yang Autopsi Brigadir J

"Kalau hari ini padepokan tutup sesuai arahan dari Pak Dandim dan Pak Kapolres untuk selanjutnya dilakukan mediasi di polres dengan melibatkan unsur-unsur terkait, ormas, masyarakat, kubu Samsudin, begitu pula warga sekitar," kata Kepala Desa Rejowinangun, Blitar Bhagas Wigasto saat dihubungi GenPI.co Jatim, Senin (1/8).

Ternyata setelah adanya keputusan untuk menutup padepokan itu, masalah tidak berhenti.

BACA JUGA:  Pamit Kencing, Seorang Kuli Bangunan Hilang di Sungai Brantas

Bhagas Wigasto menjelaskan, setelah kejadian tersebut bermula dari aksi demo yang kemudian viral.

Buntut demo itu beberapa orang dari ormas datang untuk menanyakan asal massa tersebut.

BACA JUGA:  Rumah Dijual di Surabaya, Murah, Lokasi Istimewa

"Kemarin sore itu terjadi unjuk rasa demo, penutupan. Malamnya, ormas keagamaan datang ke situ menanyakan bahwa yang ikut dalam konten itu, keributan itu apa benar-benar itu warga desa sini (warga Rejowinangun) atau yang lain (warga luar desa, red)," ujarnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya