Paus Terdampar di Banyuwangi, Unair Ikut Turun Tangan

Paus Terdampar di Banyuwangi, Unair Ikut Turun Tangan - GenPI.co JATIM
Tim SIKIA Unair melakukan evakuasi dan identifikasi paus sperma yang terdampar di Banyuwangi. (Foto: Laman Unair).

GenPI.co Jatim - Tim SIKIA Universitas Airlangga (Unair) turun tangan membantu mengevakuasi dan identifikasi matinya paus sperma di pesisir Banyuwangi pada Senin (1/8).

Identifikasi yang dilakukan Tim SIKIA Unair itu untuk melihat penyebab kematian mamalia laut terbesar itu.

Ketua tim SIKIA Banyuwangi Unair Drh Aditya Yudhana mengungkapkan, identifikasi yang dilakukan berupa pengamatan eksternal, organ dan bagian lemak di bawah lapisan kulit atau dikenal dengan 'Belibis'.

"Kalau sudah dipindahkan ke daratan, kami amati anatomi eksternalnya dulu. Apakah ada luka maupun parasit di luar tubuh paus dan seberapa parah luka atau parasit tersebut," katanya dikutip dari laman Unair, Kamis (4/8).

BACA JUGA:  Rumah Dijual Murah di Pasuruan, Harga Tak Sampai Rp500 Juta

Nah, apabila proses identifikasi eksternal sudah dilakukan, langkah selanjutnya adalah mengamati organ dalam.

Proses mengamati organ dalam bertujuan untuk mengetahui kondisi paus tersebut. Namun untuk mengetahui secara lebih lengkap perlu dilakukan proses di laboratorium.

BACA JUGA:  DLH Surabaya Pastikan Ikan Mabuk di Kalimas Bukan karena Limbah

"Kami cek rongga dada, seperti jantung dan paru-paru untuk mengetahui apakah ada penyakit bawaan yang berakibat pada kinerja jantung. Sedangkan paru-paru perihal suplai oksigen," ungkapnya.

Sementara itu sebagai upaya mendukung Tim SIKIA Unair dalam melakukan evakuasi paus sperma. Kepala pelaksana BPBD Banyuwangi Ilzam Nuzuli bakal memotongnya menjadi beberapa bagian.

BACA JUGA:  Heboh! 3 Sapi Buat Macet Jalan di Surabaya

Tindakan BPBD memotong paus tersebut atas rekomendasi dari BKSDA dan dokter hewan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya