
Wifka mengaku, dalam proses pengumpulan sampah tentunya mengalami berbagai kendala.
Dia menyebut, masih banyak masyarakat yang kurang paham untuk mencuci kemasan terlebih dahulu sebelum dibuang. Padahal, hal itu penting untuk meminimalisir proses pengolahan kembali sampah kemasan skincare.
“Selain itu, banyak juga kemasan yang isinya masih banyak, kan itu termasuk skincare waste. Mereka tidak menggunakannya sampai habis,” katanya.
BACA JUGA: Daftar 9 Sekolah SMA Terbaik di Malang versi LTMPT
Sampah skincare yang dikumpulkan dari berbagai aktivitas pun menyentuh angka hingga 10 kilogram.
Dia berharap agar ke depannya, masyarakat lebih bijak dalam membuang sampah kemasan skincare.
BACA JUGA: Jadwal dan Harga Tiket Bus-Malang Terbaru, Agustus 2022
Bukan hanya dari sisi masyarakat, dia juga meminta kepada perusahaan skincare agar bisa mempertimbangkan penggunaan kemasan yang bersifat sustainable atau bisa di daur ulang.
“Target kami di tahun depan akan mengikutsertakan produsen agar keberlanjutan program kepedulian lingkungan semakin tinggi,” pungkasnya. (*)
BACA JUGA: Pemkot Malang Beri Vaksin PMK Dosis 2, Jumlahnya Ratusan
Lihat video seru ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News