
GenPI.co Jatim - Produksi padi di Kabupaten Madiun menurun hingga tengah Tahun 2022.
Data milik Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Madiun, rata-rata produksi musim tanam kedua tahun 2022 6,7 ton per hektare. Turun dari biasanya yang mencapai 6,8 ton per hektare.
Sekretaris Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Madiun Paryoto mengatakan, penurunan jumlah produksi tersebut disebabkan karena serangan organisme pengganggu tanaman (OPT) dan anomali cuaca.
BACA JUGA: Hasil Padi Bojonegoro Meningkat, DKPP Target Perluas Lahan
Dia merinci, ada 15 kecamatan yang terserang OPT pada musim tanam kedua tahun ini. Serangan terparah di Kecamatan Balerejo, Sawahan, Madiun, dan Wonoasri.
"Tanaman padi di wilayah tersebut diserang virus kerdil yang disebabkan karena vektor wereng hijau dan wereng coklat. Bahkan, sejumlah wilayah tercatat telah gagal panen," katanya.
BACA JUGA: Pemkab Malang Beberkan 2 Kunci Utama Tingkatkan Produksi Padi
Paryoto menyebut, kemarau basah yang terjadi tahun ini membuat OPT semakin cepat menular. Masih turunnya hujan menyebabkan kelembaban tinggi yang memicu perkembangbiakan OPT meningkat.
"Hal itu membuat kami dan petani sangat kesulitan untuk mengendalikan OPT tersebut," imbuhnya.
BACA JUGA: Gubernur Khofifah Panen Raya Padi Sunggal, Varietas Unggulan
Sejauh ini petani sudah melakukan sejumlah langkah untuk pembasmia, di antaranya dengan penyemprotan pestisida. Namun, belum membuahkan hasil.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News