GenPI.co 
GenPI.co Jatim - Angka inflasi Kota Malang pada Juli mencapai 0,76 persen akibat biaya sekolah yang melonjak.
Selain itu, beberapa faktor kebutuhan masyarakat yang lain juga terpantau mengalami kenaikan.
Wali Kota Malang Sutiaji mengungkapkan ada pula beberapa komoditas pangan yang juga turut menjadi penyumbang naiknya angka inflasi. Namun, berdasarkan data yang diterimanya dari Badan Pusat Statistik Kota Malang pengaruh inflasi lebih besar dari sektor non pangan.
BACA JUGA: Cegah Paham Radikalisme di Kampus, UB Gandeng BNPT
“Kalau di Kota Malang sesungguhnya yang mempengaruhi inflasi kemarin (bulan Juli, red) banyak di sektor transportasi, terus kebutuhan anak sekolah, termasuk hunian,” ucap Sutiaji, saat dikonfirmasi GenPI.co Jatim, MInggu (21/8).
Pihaknya akan terus melakukan pemantauan guna menyusun regulasi bagaimana dana cadangan yang ada di daerah dapat dipergunakan untuk operasi pasar.
BACA JUGA: Jokowi Pilih Fokus Ekonomi Daripada Politik, ini Alasannya
Apalagi dalam skala nasional angka inflasi Indonesia mencapai 4,4 persen.
“Anjuran pemerintah pusat untuk pengendalian inflasi dengan cara melakukan kerja sama antar daerah. Kami lakukan kerja sama dengan Banyuwangi, Kabupaten Malang, Blitar, Kota Batu, dan lain-lain. yang harapannya terkontrol masalah inflasi yang ada di Kota Malang,” imbuh politikus Demokrat ini.
BACA JUGA: Mahasiswa Berpaham Radikal Belum di Sanksi UB, ini Alasannya
Lebih lanjut, Sutiaji menuturkan, bahwa pihaknya berencana juga untuk menggandeng perusahaan agar dapat memberikan corporate social responsibility (CSR) untuk terselenggaranya operasi pasar. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
