
GenPI.co Jatim - Petani garam di Sidoarjo harus memanen lebih awal untuk mencegah rugi akibat cuaca yang tidak menentu.
Hal ini disampaikan oleh salah seorang petani garam asal Kecamatan Sedati, Asmuni yang memutuskan memanen garamnya.
Panen garam lebih awal dikatakannya mengakibatkan pengaruh pada kualitas garam.
BACA JUGA: Polisi Periksa Pemilik Tempat Hiburan Malam di Malang, Buntut Baliho Miras Gratis
"Kalau waktu panennya lama itu aramnya bagus, kasar-kasar atau besar-besar. Perbedaannya kalau harinya sedikit garamnya kurang kasar atau kurang bersih," katanya, Minggu (28/8).
Dia mengatakan, para petani mulai kerja ketika masuk kemarau, yakni pada Juli, namun selalu diselimuti mendung dan kerap diguyur hujan.
BACA JUGA: Profil Pak Ribut, Guru Honorer yang Kini Jadi Artis
Curah hujan yang tinggi dikatakannya dapat membuat garamnya rusak.
Hal ini juga berimbas pada lahan seluas 1 hektare yang dikelola Asmuni. Dia harus memanen empat kali selama sebulan.
BACA JUGA: Rumah Murah Dijual di Sukun, Malang, Stok Terbatas
Selain terpaksa memanen garam karena cuaca tak menentu. Petani juga sedang dibayang-bayangi harga jual yang anjlok.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News