
Pihaknya juga menyebutkan, saat ini Playtopia tengah mengecek kejadian tersebut melalui CCTV. “Mereka (Playtopia) cek dulu dan mereka klarifikasi. Dari pihak mal, kami enggak bisa banyak komen apa-apa,” ungkapnya.
Sebelumnya, Fuad bercerita peristiwa tersebut terjadi saat dia bersama dengan istri dan kedua anaknya Gwen dan Luigi mencoba wahana permainan sekitar pukul 19.00 WIB.
Salah satu aturan yang diterapkan memang memakai masker, bila tidak dilarang masuk. Fuad mengakui, sejak awal masuk memang sudah diingatkan berkali-kali memakai masker, bahkan peringat itu juga dilontarkan melalui pengeras suara.
BACA JUGA: Kecantikannya Menyihir, Bidadari Surabaya Buat Jatuh Hati
“Anak saya Luigi itu memang susah memakai masker. Begitu dipakai terus dicopot, kadang menghindar sampai nangis-nangis tidak mau masker,” kata Fuad.
Baru setengah jam bermain, salah satu anaknya Luigi diusir. Satu lagi anaknya Gwen masih bermain. pihaknya kemudian menunggu Gwen selesai bermain sembari mencari makan.
BACA JUGA: Kisah Sukses, Pengusaha Muda Surabaya Hasilkan Belasan Juta dari Hampers
Setelah itu, Fuad menjemputnya dan ternyata ada dua orang anak tidak memakai masker. Ternyata dibiarkan staf wahana tersebut.
“Saya melihat ada dua anak tidak pakai masker, pendampingnya diam saja tidak ada usaha untuk memakaikan masker, dan tidak ada yang mengingatkan. Kedua anak itu tidak diingatkan dan tidak diikuti sama pegawai. Ketika saya protes pegawainya bingung pura-pura ngomong di HT,” bebernya.
BACA JUGA: Surabaya Segera Punya Wisata Baru, Sediakan 7 Wahana Menarik
Fuad melihat ada perbedaan perlakuan. Dia menyebut perlakuan tersebut baru pertama kali dialami selama mengantarkan anaknya. (mcr23/jpnn)
Artikel ini sudah tayang di JPNN.com dengan judul: Respons Manajemen Mal Soal Rasisme yang Dialami Anak Mensos Risma di Wahana Playtopia
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News