BRI Buyback Saham Melalui RUPST, Dinilai Masih Undervalue

BRI Buyback Saham Melalui RUPST, Dinilai Masih Undervalue - GenPI.co JATIM
Ilustrasi Bank BRI melakukan buyback saham karena dinilai undervalue. (Foto: Dok Bank BRI).

GenPI.co Jatim - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI melakukan aksi korporasi buyback saham, setelah mendapatkan restu dari para pemegang saham.

Seperti diketahui, pada 1 Maret 2022 lalu melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), BRI telah mendapatkan persetujuan pemegang saham untuk melaksanakan buyback saham senilai Rp3 triliun.

Proses buyback sendiri dilaksanakan dalam kurun waktu 18 bulan sejak disetujuinya aksi korporasi atau pada rentang waktu 1 Maret 2022 hingga 31 Agustus 2023.

BACA JUGA:  BRI Gandeng SRCIS Dorong Ekosistem UMKM Cashless

Head of Research Mirae Sekuritas Indonesia Hariyanto Wijaya mengungkapkan, aksi korporasi buyback saham BBRI dengan total anggaran Rp 3 triliun menunjukkan keyakinan manajemen bahwa harga sahamnya masih unvervalued.

Berdasarkan riset bulananya, selasa (6/9), Hariyanto Wijaya dan Analis Mirae Asset Sekuritas Jennifer A. Harjono meyakini, kinerja sektor keuangan akan tetap tangguh di tengah kenaikan harga BBM.

BACA JUGA:  Kabar Baik! Harga Cabai di Malang Turun, Mak-Mak Wajib Tahu

BBRI menurutnya bakal mendapat keuntungan dari pengetatan kebijakan moneter, dengan kenaikan suku bunga, Mirae Asset Sekuritas memperkirakan margin bunga bersih alias Net Interest Margin (NIM) BBRI akan meningkat.

Tujuan buyback saham oleh BRI tersebut adalah untuk meningkatkan sense of ownership pekerja BRI atau Insan BRILian terhadap perseroan, sehingga hal tersebut dapat mendongkrak kinerja secara fundamental. Hal ini disampaikan dalam acara Public Expose Live yang diselenggarakan oleh Bursa Efek Indonesia, pada Rabu (14/9) oleh Direktur Keuangan BRI Viviana Dyah Ayu.

BACA JUGA:  Satpol PP Surabaya Buat Program Khusus Cegah Tawuran Pelajar, Yuk Intip!

“Tujuan dari aksi korporasi tersebut digunakan untuk program kepemilikan saham bagi para pekerja BRI. Yaitu melalui program Employee Stock Allocation (ESA) atau Employee Stock Option Plan (ESOP)”, jelas Viviana.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya