Kesaksian Tragedi Kanjuruhan, Akses Pintu Tutup, Tak Bisa Keluar

Kesaksian Tragedi Kanjuruhan, Akses Pintu Tutup, Tak Bisa Keluar - GenPI.co JATIM
Gate 13 menjadi saksi bisu kejadian kelam Tragedi Kanjuruhan yang menelan banyak korban jiwa. (Foto: M. Ubaidillah/GenPI.co Jatim).

GenPI.co Jatim - Tragedi Kanjuruhan membawa duka bagi banyak orang, terutama para Aremania. Mereka masih ingat tembakan gas air mata yang di arahkan ke tribun penonton hingga jatuh banyak korban jiwa.

Rahmat Hidayat salah satu Aremania yang selamat pada insiden 1 Oktober 2022 itu menceritakan, bagaimana mencekamnya suasana saat itu.

Bahkan sampai sekarang, Rahmat Hidayat mengaku masih trauma apabila mengingat peristiwa tersebut.

BACA JUGA:  Komnas HAM Siap Investigasi Tragedi Kanjuruhan

Dia bersaksi, pada saat pihak keamanan menembakkan gas air mata pintu keluar stadion masih tertutup rapat. Banyak anak kecil dan perempuan menangis ketakutan sembari menunggu pintu terbuka.

“Ya benar. Saya berada di tribun timur. Disitu pintu masih tertutup. Gas air mata sudah ditembakkan saja masih belum dibuka. Semua berhamburan mencari tempat aman,” ucap Rahmat kepada GenPI.co Jatim, Selasa (2/10).

BACA JUGA:  Tulungagung Banjir Sebabkan Petani Gagal Panen Hingga Longsor

Terkuncinya pintu stadion menimbulkan tanda tanya besar bagi Rahmat, sebenarnya apa yang terjadi di luar stadion? sehingga pintu masih tertutup.

“Sudah gila. Malam itu benar-benar mencekam. Kaki kawan saya menjadi korban, walaupun dia selamat. Kakinya patah,” lanjut pria berusia 21 tahun ini.

BACA JUGA:  28 Personel Polisi Diperiksa, Sebut Ada Kelalaian Tugas di Stadion Kanjuruhan

Pada saat kejadian dia ingat betul, bagaimana aparat kepolisian di dalam stadion melakukan tindakan anarkis yang membabi buta. Suporter yang berada di lapangan dipukul habis-habisan, bahkan ada yang dikeroyok.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya