
GenPI.co Jatim - Kasus pemukulan mahasiswa berinisial AJP (19) ke juniornya MRFA (20) di Politeknik Pelayaran (Poltekpel) Surabaya hingga meninggal dunia mendapat sorotan dari Guru Besar Unesa Prof. Muchlas.
Pria yang juga pakar pendidikan Unesa ini menilai, pelaku pemukulan harus ditindak tegas.
"Kalau di kampus saya tempat mengajar dikeluarkan," katanya, Jumat (10/2).
BACA JUGA: Kasus Penganiayaan Mahasiswa, Polisi Periksa Dokter Poltekpel Surabaya
Ketegasan dalam menangani penganiayaan ini perlu supaya tidak dianggap sebagai tradisi.
"Dia merasa dahulu dirundung, kemudian ada kebanggaan bagi senior ketika merundung," ungkapnya.
BACA JUGA: Cuaca Jawa Timur Hari Ini, BMKG Juanda Peringatkan Potensi La Nina
Menurutnya tradisi seperti ini sebenarnya bisa diubah, namun membutuhkan pengawasan.
"Meyakinkannya tidak sekali, tetapi berulang. Dengan begitu tradisi itu akan terputus pelan-pelan,"lanjutnya.
BACA JUGA: PT KAI Buka Lowongan 2023 Besar-Besaran, Warga Jatim Cek Syaratnya
Lanjutnya, praktik perundingan ini biasanya terjadi pada sekolah atau kampus yang memiliki asrama. (mcr23/jpnn/genpi)
Artikel ini sudah tayang di JPNN.com dengan judul: Senior Pukul Junior di Poltekpel Harus Dapat Sanksi Tegas dari Kampus Artikel ini telah tayang di JPNN.com dengan judul "Senior Pukul Junior di Poltekpel Harus Dapat Sanksi Tegas dari Kampus", https://jatim.jpnn.com/kriminal/21024/senior-pukul-junior-di-poltekpel-harus-dapat-sanksi-tegas-dari-kampus
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News