GenPI.co Jatim - Institut Teknologi Sepuluh Nopember atau ITS Surabaya berniat mendirikan Fakultas Kedokteran dan Kesehatan.
Tim dari Kemenkes datang ke ITS untuk melakukan verifikasi sarana prasarana milik Fakultas Kesehatan dan Kedokteran ITS.
Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan Kemenkes RI, Arianti Anaya mengapresiasi tekad dan keseriusan ITS untuk membuka fakultas baru tersebut.
BACA JUGA: Alumni ITS Buat Kapal Kesehatan, Mampu Jangkau Daerah Pelosok di Indonesia
Menurutnya, ini merupakan langkah yang bagus. Kolaborasi antara teknologi dengan dunia kedokteran sangat dibutuhkan, mengingat 95 persen alat kesehatan di Indonesia hasil impor.
"Hal ini cukup ironis mengingat banyaknya insinyur dan juga dokter yang kompeten di Indonesia," ujarnya, Jumat (17/2).
BACA JUGA: Ikut Meriahkan Seabad NU, ITS Surabaya Keluarkan 5 Inovasi Keren
Sementara itu, Rektor ITS Prof. Mochamad Ashari mengatakan, pendirian fakultas kedokteran tersebut dilatarbelakangi karena kurangnya jumlah dokter di Indonesia.
"Menurut standar World Health Organization (WHO), idealnya seorang dokter melayani seribu orang," kata dia.
BACA JUGA: Pakar ITS Sarankan Integrasi Tarif Kendaraan Umum, Bisa Lebih Murah
Kenyatannya, jumlah dokter di Indonesia masih belum memenuhi kriteria tersebut. Ashari mengungkapkan, Indonesia baru memiliki 170.000 dokter, masih butuh 100.000 dokter lagi untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News