Panen Raya di Bojonegoro, Petani Menangis, Ini Penyebabnya

Panen Raya di Bojonegoro, Petani Menangis, Ini Penyebabnya - GenPI.co JATIM
Ilustrasi Produksi padi di Bojonegoro. (Foto: Laman Pemkab Bojonegoro)

GenPI.co Jatim - Panen raya di Bojonegoro pada Februari 2023 ini tidak membuat petani di sana senang, hal ini dikarenakan harga gabah yang tidak sesuai.

Petani di Bojonegoro protes dengan penetapan harga gabah baru oleh pemerintah.

"Sekarang harga gabah anjlok, kok harganya tambah turun lagi sesuai yang ditetapkan pemerintah," kata salah satu petani asal Padangan, Bojonegoro, Udin dikutip dari Ngopibareng.id, Selasa (28/2).

BACA JUGA:  Ketua DPRD Pamekasan Temukan Solusi Mengatasi Pupuk Langka, 1 Desa 1 Kios

Sebagai informasi, saat ini harga gabah kering di tingkat petani di Bojonegoro anjlok dari Rp 5.500 per kilogram menjadi Rp 4.700 per kilogram.

Anjloknya harga gabah ini membuat petani sedih, sebab mereka pada Februari 2023 ini baru saja panen raya.

BACA JUGA:  Izin 189 Koperasi di Trenggalek Dicabut, Tertinggi di Jawa Timur

Berdasarkan catatan dari Dinas Pertanian Bojonegoro, panen raya serentak dilaksanakan lebih dari 10 kecamatan dari total 28 kecamatan di Bojonegoro.

Lokasi panen raya di antaranya Kecamatan Dander, Balen, Kanor, Kalitidu, Kapas, Sumeberejo, Baureno, Sukosewu, Padangan dan beberapa kecamatan lainnya.

BACA JUGA:  Angin Kencang Rusak Belasan Rumah di Situbondo, BPBD Beberkan Kondisi Terkini

Melihat hasil panen ini Udin berharap harga gabah kering panen direvisi dan penetapan harganya mengikuti kondisi panen.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya