GenPI.co Jatim - Jakarta – Pola transformasi besar-besaran menjadikan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk untung besar.
BRI bahkan sukses menorehkan laba hingga Ro 29,56 triliun sejak transformasi itu digagas pada 2016. Artinya BRI terus tumbuh 18,8 persen year-on-year (yoy).
Sementara itu, aset perseroan meningkat 9,21 persen secara tahunan menjadi Rp1.805,15 triliun.
BACA JUGA: Saham BBRI Diproyeksi Terus Naik Efek Keberhasilan Transformasi
Transformasi menjadi kunci keberhasilan BRI dalam menjawab tantangan atas strategic risk yang berpengaruh secara jangka panjang. Hal itu disampaikan oleh Direktur Utama Bank BRI Sunarso.
“Transformasi itu sulit dan berisiko. Oleh karena itu, harus sukses dan bisa didapatkan dengan memenuhi empat hal,” ujar Sunarso.
Empat hal penting yang diterapkan oleh BRI yakni sebagai berikut:
1. Kejelasan objek transformasi dan fokus
2. Pemimpin yang kompeten dan konsisten yang harus menggerakkan transformasi.
3. Program gerakan transformasi itu di-buy-in atau diikuti oleh seluruh anggota tim
4. Transformasi yang menjadi mekanisme sistem.
BACA JUGA: Kembangkan Urban Farming di Lahan Sempit, BRI Peduli Inspirasi Bertani di Kota alias BRInita
“Oleh karena itu transformasi harus dibuat blueprint-nya supaya menjadi mekanisme system,” tambah Sunarso.
Kejelasan dan fokus objek transformasi di BRI yang meliputi dua hal utama, yaitu digital dan culture. BRI fokus pada keduanya dan diterapkan menjadi sebuah sistem.
BACA JUGA: UMKM Binaan BRILIANpreneur Go Internasional di 'New York Now Summer Market 2023'
Transformasi digital, perseroan juga menjadi salah satu kunci yang mengarahkan pada dua hal, yaitu digitalisasi proses dan menciptakan value baru. Sementara pada culture, transformasi diarahkan pada performance-driven culture.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News