Desa Devisa Era Khofifah Makin Moncer, DPRD Jatim Beri Apresiasi

Desa Devisa Era Khofifah Makin Moncer, DPRD Jatim Beri Apresiasi - GenPI.co JATIM
Perekonomian desa di Jawa Timur terus menggeliat pada era Gubernur Khofifah Indar Parawansa. Foto: Pemprov Jatim

Pada akhir 2022, desa devisa berjumlah 64.  Pada 2023, ditargetkan ada penambahan sebesar 50 desa. Namun, berkat sinergitas dan kolaborasi yang baik antara pemprov Jatim, pemkab/pemkot, LPEI, Bank Jatim serta pelaku usaha, target tersebut telah terlampaui. 

"Alhamdulillah saat ini telah terbentuk total 149 Desa Devisa dan 8 Desa Pendulum Devisa di Jawa Timur. Ini sangat membanggakan. Semoga bisa terus mendorong pertumbuhan ekonomi Jawa Timur dan nasional," tegasnya.

Khofifah menegaskan potensi Desa Devisa Jatim untuk terus mengembangkan potensi produk ekspor melalui basis kemasyarakatan atau communal branding sangat besar. 

BACA JUGA:  DPRD Jatim Apresiasi Prestasi Khofifah Raih Bhumandala Awards 2023

Bahkan, dia sendiri sudah blusukan ke sejumlah lokasi desa devisa di Jatim dan melihat geliatnya yang sangat besar.

"Saya termasuk yang blusukan untuk mencari Desa Devisa, jumlahnya di Jatim ini yang terbanyak di Indonesia dan blusukan ini membuahkan hasil. Dari ketekunan luar biasa, sampailah kita menemukan testimoni dari Desa Devisa yang menunjukkan bahwa ekspor itu mudah," ungkapnya. 

BACA JUGA:  Khofifah Melarang Koperasi Sekolah Jual Seragam, Awas Jangan Melanggar

Khofifah juga berharap Desa Devisa bisa menjadi objek wisata yang mempererat semangat Bhinneka Tunggal Ika melalui kecintaan terhadap kearifan lokal.  “Kalau kekayaan ini kita rawat, ini menjadi perekat bangsa. kearifan yang dimiliki bangsa dan membangun kebersamaan adalah sesuatu yang dibutuhkan hari ini dan di kemudian hari," tuturnya.

Dia mencontohkan Batik Gedog asal Tuban yang merupakan Batik tertua di Indonesia dan dibuat dari 100 persen katun asli yang mereka tanam. 

BACA JUGA:  Hasil Survei ARCI: Elektabilitas Cak Fauzi Meroket, Tempel Ketat Khofifah dan Emil

Menurutnya, motif batik ini penuh filosofi dan tidak bisa hanya dipakai, tetapi juga harus dipamerkan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya