
Jatim.GenPI.co - Kebijakan penyekatan larangan mudik yang diambil pemerintah untuk mencegah penyebaran Covid-19 saat libur lebaran dinilai belum berjalan optimal.
Pakar Epidemiologi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya dr M Atoillah Isfandiari menyebut pemerintah tak konsisten melakukan penyekatan.
BACA JUGA: OMG! 6 Ribu Pemudik di Tes Swab, Hasilnya Ada yang Reaktif
Ato menyebut, kebijakan tersebut hanya dilakukan secara sporadis. Buktinya, kata dia, masih banyak pemudik yang bebas melintas.
Pun demikian, dirinya tak menampik kebijakan tersebut memberikan dampak psikologis pada masyarakat.
"Kalau merujuk data tahun lalu, jumlah pemudik turun hingga 70 persen. Maka, tahun ini presentasenya lebih tinggi," ujarnya mengutip dari Ayo Surabaya, Senin (24/5).
Ihwal keterkaitan libur lebaran dengan peningkatan jumlah kasus Covid-19, Ato mengaku belum bisa memastikannya. Biasanya, baru dapat dilihat pada pekan berikutnya.
Estimasinya, ada peningkatan jumlah kasus hingga 50 persen. "Tetapi, itu dikontribusi oleh hasil pemeriksaan acak pada pemudik," katanya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News