Tak Semua Sapi Kena Antraks, Pemkab Tulungagung Sudah Uji Sampel

Tak Semua Sapi Kena Antraks, Pemkab Tulungagung Sudah Uji Sampel - GenPI.co JATIM
Ilustrasi sapi perah. (ANTARA/Destyan Handri Sujarwoko)

Maryoto menyebut, jika ada penghentian produksi susu sapi, hanya diberlakukan pada kandang yang terdapat kasus sapi mati karena antraks.

"Terkecuali itu (kandang yang ada kasus ternak sapi mati akibat antraks," ujarnya.

Senada dengan bupati, Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Tulungagung Mulyanto menyampaikan kasus antraks hanya (baru) ditemukan pada kasus kematian ternak sapi yang terakhir (ke-26 dari 26 kasus kematian yang dilaporkan).

Sampel pada ternak sapi yang mati memang hanya diambil hanya pada satu ternak yang mati terakhir saat tim dari Kementerian Pertanian dan Balai Besar Veteriner Wates Yogyakarta turun ke lokasi melakukan pemeriksaan.

Sementara pada 25 ternak sapi yang mati terdahulu tidak dilakukan pengambilan sampel dengan alasan bangkainya sudah tidak ada.

"Proses lockdown ini berlaku selama 20 hari. Dan selama pembatasan itu petugas kita yang ada di posko, pengobatan terus dilakukan dan setiap kandang diinspeksi petugas kita," katanya.

Ia menjamin produksi susu aman, selama kondisi sapi-sapi juga sehat sehingga diperbolehkan untuk dikirim ke luar, ke pedagang maupun konsumen," kata Mulyanto.

Jumlah ternak sapi di Desa Sidomulyo diperkirakan mencapai 1.600-an ekor yang tersebar di sekitar 400 lebih kandang. Hampir setiap keluarga (KK) di daerah ini memiliki ternak sapi, terutama untuk jenis sapi perah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya