Jatim.GenPI.co - Pemkot Madiun mengaku kekurangan tenaga kesehatan untuk menangani pandemi Covid-19 gelombang kedua.
Wali Kota madiun Maidi mengatakan, sebenarnya telah menambah enam dokter dan 20 tenaga kesehatan (nakes).
BACA JUGA: Wali Kota Madiun Tidak Mau Warganya Kelaparan Selama PPKM Darurat
Namun jumlah tersebut masih dinilai kurang dengan masih tingginya pasien positif dan angka kematian di wilayahnya.
"Jumlah kematian selama Juli saja, tanggal 1-19 sudah mencapai 162 orang. Bahkan, pada hari Senin (19/7) tercatat kasus kematian mencapai rekor dengan 21 orang," ujarnya, Selasa (20/7).
Ia mengaku mempersilahkan nakes yang ingin bergabung untuk membantu menangani pandemi.
Saat ini yang dibutuhkan, kata dia, yakni posisi petugas pemakaman dan nakes. Setidaknya butuh 15 tim petugas pemulasaraan jenazah.
"Tim ini tidak hanya memakamkan jenazah positif Covid-19, tetapi juga yang suspek. Jadi pekerjaannya memang berat," katanya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News