BOR Covid-19 RS Paru Jember Tak Ditambah, Kenapa?

BOR Covid-19 RS Paru Jember Tak Ditambah, Kenapa? - GenPI.co JATIM
Foto dok. Sejumlah tenaga kesehatan RS Paru Jember melayani pasien di tenda darurat yang disiagakan di sekitar rumah sakit setempat. (ANTARA/ HO - RS Paru di Jember)

Jatim.GenPI.co - Rumah Sakit Paru di Kabupaten Jember, Jawa Timur, tidak menambah tempat tidur untuk perawatan pasien terkonfirmasi Covid-19 karena keterbatasan jumlah perawat.

"Kami sebenarnya memiliki sebanyak 96 tempat tidur, namun kami hanya menggunakan 53 tempat tidur untuk pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 karena jumlah perawat yang sangat terbatas," kata Pelaksana Tugas Direktur RS Paru Jember dr. Sigit Kusumajati saat dihubungi per telepon  Antara, Kamis (29/7) kemarin.

BACA JUGA: Lindungi Warganya, Wali Kota Mojokerto Datangi Bulog

Menurutnya, tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit atau bed occupancy rate (BOR) RS Paru fluktuatif, tapi selama beberapa hari terakhir mencapai 100 persen karena pasien terkonfirmasi positif meningkat.

"Tenda darurat yang disiagakan di RS Paru mampu menampung 21 pasien dan di sana pasien hanya transit sambil menunggu adanya kamar kosong di ruang isolasi khusus (RIK) yang selalu penuh," tuturnya.

Memang pasien terkonfirmasi positif terus berdatangan tapi pihak rumah sakit tidak akan menambah jumlah tempat tidur karena berisiko terhadap tenaga kesehatan yang kelelahan.

BACA JUGA: Alokasi BST Surabaya Beda dengan Realisasi Sebelumnya, kok Bisa?

Puluhan nakes di RS Paru sejak Januari hingga Juli 2021, bahkan satu analis laboratorium rumah sakit meninggal karena virus corona.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya