
Sementara itu, Kepala Kantor Pos Besar Surabaya Imanuel Agoeng Noegroho menjelaskan, ada penurunan jumlah penerima BST di Kota Surabaya yang disebabkan beberapa faktor, seperti kematian, dobel data, hingga pindah rumah.
BACA JUGA: Liga 1 Mandek, Kiper Madura United Sibuk Jadi Pemateri
"Ada revisi semula 215.753 KPM, kini menjadi 130.495 KPM. Tapi biasanya ada susulan, kepastiannya ada di Dinsos Kota Surabaya," jelasnya.
Kepala Dinsos Kota Surabaya, Suharto Wadoyo menyebut, data penerima BST ataupun PKH berasal dari Kementrian Sosial (Kemensos). Pihaknya hanya membantu pencairan melui kantor pos. "Data dari Kemensos dan pencairan melalui kantor pos," ucapnya. (nan)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News