ICRAF Sebut Jutaan Air di Pasuruan Terbuang, Kok Bisa?

ICRAF Sebut Jutaan Air di Pasuruan Terbuang, Kok Bisa? - GenPI.co JATIM
Salah seorang warga menggunakan air sumur bor di kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) Rejoso, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. (Foto: ANTARA/HO-ICRAF Surabaya)

"Makanya sumur tidak berumur panjang. Biasanya cuma dua sampai tiga tahun saja, karena debit sumur artesis mengecil atau bahkan berhenti mengeluarkan air, masyarakat kemudian membangun sumur baru untuk memenuhi air," katanya.  

Program Officer Kegiatan Percontohan Sumur Bor ICRAF Indonesia Lisa Tanika mencontohkan, jika 1 sumur bor mempunyai debit 5 liter per detik, maka selama tiga bulan musim hujan air sumur bor dibiarkan mengalir. 

Menurut hitungannya, dalam setahun kisaran 39,7 juta liter air berpotensi terbuang percuma dari setiap sumur bor.

BACA JUGA: Tersiar Kabar Rekrutmen Pegawai Pemkot Surabaya, Hoaks!

"Ini sama artinya ada dua juta galon air kapasitas 19 liter yang setiap tahun bakal terbuang dan tak bisa dimanfaatkan, hanya dari 1 sumur bor," katanya.

Data ICRAF, sampai akhir tahun 2019 terdapat setidaknya lebih dari enam ratus sumur bor yang sudah dibangun oleh masyarakat. "Bisa dihitung sendiri berapa air tanah yang terbuang sia-sia," kata Lisa. (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya