ICRAF Sebut Jutaan Air di Pasuruan Terbuang, Kok Bisa?

ICRAF Sebut Jutaan Air di Pasuruan Terbuang, Kok Bisa? - GenPI.co JATIM
Salah seorang warga menggunakan air sumur bor di kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) Rejoso, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. (Foto: ANTARA/HO-ICRAF Surabaya)

Jatim.GenPI.co - Menjelang peringatan hari air sedunia, 22 Maret, fakta mengejutkan diungkapkan World Agroforestry (ICRAF) Indonesia mengungkapkan fakta mengejutkan. 

Organisasi nirlaba yang bergerak dalam bidang pertanian dan lingkungan tersebut menyebut, jutaan liter air tanah di kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) Rejoso, Kabupaten Pasuruan terbuang percuma. 

BACA JUGA: Petani di Tulungagung Kesusahan, Air dari Bendungan Menyusut

Penyebabnya, karena belum ada aturan penggunaan sumur bor. "Sudah sepatutnya sumur bor dikelola dengan benar," kata Country Coordinator ICRAF Indonesia Sonya Dewi, Jumat (19/3). 

Selama ini, ia mengakui, belum adanya aturan yang jelas, terkait jumlah maupun jarak sumur bor yang boleh dibangun menyebabkan pemanfaatan air tanah menjadi tidak tepat.

Sonya menuturkan, para petani di hilir DAS Rejoso diberi kelimpahan air tanah dengan membuat sumur bor (artesis) untuk irigasi pertanian. Dengan jarak antara 60-90 meter, air keluar sendiri tanpa perlu pompa. 

Sementara, kondisi sumur bor yang ada di masyarakat sebagian besar tanpa kran, sehingga air mengalir selama 24 jam tanpa henti.

Kontruksi pipa juga menggantung tidak sampai pada dasar sumber air, ditambah dinding sumur bor tanpa pelindung kerap menyebabkan dinding sumur mudah runtuh. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya