Kisah Babinsa di Nganjuk, Sempat Ditolak saat Tracing Kontak Erat

Kisah Babinsa di Nganjuk, Sempat Ditolak saat Tracing Kontak Erat - GenPI.co JATIM
Babinsa di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, dialog dengan warga untuk melakukan tracing COVID-19. Hal ini untuk menekan penyebaran COVID-19 di Nganjuk. ANTARA Jatim/ HO-Kodim 0810/Nganjuk

Jatim.GenPI.co - Kasus Covid-19 di Ngajuk hingga hingga 8 Agustus 2021 telah mencapai 10.639 orang. 

Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto telah menginstruksikan kepada seluruh anggota TNI mendukung 3T yakni testing, tracing dan treatment melalui aplikasi SiLacak. 

BACA JUGA: Kapolri, Panglima TNI, Menkes ke Madiun, Lihat Vaksin Massal

Komandan Kodim 0810/Nganjuk Letkol Inf Gregorius Luky Ariesta telah memerintahkan Bintara Pembina Desa (Babinsa) memutus mata rantai penyebaran Covid-19. 

"Sinergi dengan jajaran terkait sangat diperlukan dalam pengisian data tracing digital SiLacak," ujarnya, Minggu (8/8).

Jajaran Koramil 0810/09 Ngronggot, Nganjuk pun mengerahkan Babinsa untuk terjun di tengah masyarakat. 

Babinsa tersebut bersinergi bersama petugas Puskesmas untuk melakukan tracing untuk kemudian dimasukkan ke aplikasi SiLacak.  

Dari Koramil 0810/09 Ngronggot Pelda Sugeng mengakui tracing yang dilakukannya tidaklah lancar. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya