BPSPL dan Unair Otopsi Bangkai Paus, Cari Penyebab Kematian

BPSPL dan Unair Otopsi Bangkai Paus, Cari Penyebab Kematian - GenPI.co JATIM
Tim laborat FKH Unair melakukan nekropsi (bedah otopsi pada hewan) tubuh bangkai Paus Kepala Melon yang telah mati akibat terdampar di Pantai Sidem, Tulungagung, Senin (5/9/2021). (ANTARA/HO)

Jatim.GenPI.co - Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (BPSPL) Denpasar Wilayah Kerja Jawa Timur, Senin melakukan tindakan nekropsi (bedah otopsi hewan).

Tindakan itu dilakukan pada bangkau paus kepala melon (Peponocephala electra) yang mati terdampar di pesisir Pantai Sidem, Tulungagung.

Proses nekropsi melibatkan tim laboratorium Fakultas Kedokteran Hewan Unair yang sengaja diundang oleh BPSPL guna mengetahui kondisi kesehatan mamalia laut yang dikenal sebagai paus pembunuh kerdil atau lumba-lumba elektra ini.

BACA JUGA:  Jumlah Pasien Asrama Haji Jauh Berkurang, Tak Sampai 40 Orang

"Nekropsi ini bertujuan untuk mengetahui apakah dalam tubuh hewan ini (saat masih hidup) ada gangguan atau tidak, ada parasit atau tidak," kata Analis Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Denpasar Wilayah Kerja Jawa Timur Suwardi.

Melalui nekropsi, pihaknya ingin mengetahui penyebab pasti kematian lumba-lumba yang diperkirakan berusia dua tahun tersebut.

BACA JUGA:  PTM Ketat, Jemput Tepat Waktu Hingga Catat Plat Nomor

Untuk mendapat informasi itu, beberapa sampel organ lumba-lumba diambil untuk selanjutnya diperiksa di laboratorium FKH Unair.

Hasil pemeriksaan jaringan dan sampel dari paus itu diperkirakan diketahui dua pekan ke depan.

BACA JUGA:  Pemkab Ngawi Target Desa Kurang Air Berkurang, ini Caranya

Lumba-lumba elektra atau paus kepala melon merupakan jenis mamalia laut yang banyak ditemukan di selatan laut Jepang.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya