RSLI Jelaskan CT Value Ekstrim 1,8

RSLI Jelaskan CT Value Ekstrim 1,8 - GenPI.co JATIM
Bed di Rumah Sakit Lapangan (RSLI) yang akan digunakan sebagai perawatan pasien Covid-19. Foto: dokumentasi RSLI.

Lebih lanjut, ketika nilai CT berada di angka 1,8 saat dites menggunakan metode iiPCR, lalu dikonversikan dalam satuan pada metoda RT-PCR, maka hasil yang muncul akan berada di bawah angka 20.

Sehingga angka tersebut dikatakan sama-sama rendahnya. Dengan begitu whole genome sequencing (WGS) harus dilakukan, sebagai langkah tindaklanjut.

Perihal deteksi keberadaan virus secara kuantitatif di dalam tubuh seseorang dua metode tersebut tak bisa dijadikan rujukan satu-satunya.

BACA JUGA:  Cegah Banjir, Pemkot Surabaya Keruk Saluran Hingga Area Sempit

Hasil tes PCR yang sudah keluar perlu untuk dilakukan konfirmasi dengan melihat gejala klinisinya.

"Tapi seperti panduan Kemenkes tata laksana untuk gejala ringan, itu monitoring utamanya bukan dari PCR, tapi dari klinisnya. Apakah masih ada gejala, atau sudah membaik, atau belum. PCR dan CT value ini hanya penunjang," jelasnya.

BACA JUGA:  Upaya Bupati Situbondo Genjot Ekonomi Tak Main-Main, Lihat

Soal CT value yang rendah juga tak bisa digunakan sebagai pendetekai varian hang ada dalam tubuh seseorang.

"Varian itu baru bisa bilang setelah WGS, kalau belum ada data WGS kami belum bisa bilang," terangnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya