Pelaku UMKM di Jatim Senang, Urus KI Makin Mudah

Pelaku UMKM di Jatim Senang, Urus KI Makin Mudah - GenPI.co JATIM
Kanwil Kemenkumham Jatim bersama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur membuka klinik kekayaan intelektual (KI) di lima bakorwil se-Jatim. ANTARA Jatim/HO Kanwilmumham Jatim

Jatim.GenPI.co - Pelaku UMKM di Jawa Timur senang, karena mengurus kekayaan intelektual (KI) semakin mudah.

Hal itu dikarenakan Kanwil Kemenkumham Jawa Timur bersama Pemprov Jatim membuka klinik kekayaan intelektual (KI) di lima bakorwil se-Jatim untuk menggali potensi produk kekayaan intelektual di masyarakat.

Kepala Kanwil Kemenkumham Jatim Krismono menjelaskan, bahwa Jatim dengan jumlah penduduk 40 juta jiwa memiliki potensi yang besar dalam produk kekayaan intelektual, baik lagu, merek, penemuan, teknologi, desain, puisi hingga karya tulis.

"Selama tahun 2020 hingga 2021 ini, mayoritas pendaftar produk KI di Jatim adalah pelaku UMKM," kata Krismono didampingi Wagub Jatim Emil Dardak, di sela peluncuran kelima klinik KI.

Krismono melanjutkan, Ditjem KI telah mempermudah proses pendaftaran dengan sistem dalam jaringan. Namun masih saja ada gap pengetahuan dan informasi bagi masyarakat yang ingin melakukan perlindungan atas kekayaan intelektual mereka.

BACA JUGA:  Pemkot Surabaya Bantah Adanya Pengeprasan Tunjangan ASN

Ia mengatakan, terbatasnya SDM yang dimiliki Kanwil Kemenkumham Jatim dan besarnya potensi KI, membuat pemerintah daerah punya peran penting. Terutama dalam pelaksanaan perlindungan KI bagi masyarakat.

"Khususnya untuk UMKM binaan pemda," katanya.

Dia menjelaskan, klinik KI pada tiap bakorwil tidak membutuhkan sarana dan prasarana khusus. Sehingga sarana dan SDM yang sudah tersedia pada East Java Super Coridor (EJSC) dapat dioptimalkan.

Wagub Emil menyambut baik program ini, karena dengan klinik HKI diharapkan produk UMKM Jatim dapat bersaing secara berkelanjutan, tanpa takut serbuan perusahaan besar, karena telah mendapatkan perlindungan hukum.

"Klinik KI ini menjadi penting karena ke depan, nilai tambah bukan dari sumber daya alam. Tapi dari SDM-nya," ujarnya. (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya