Pandemi, 7.909 Warga Negara Asing Berada di Jawa Timur

Pandemi, 7.909 Warga Negara Asing Berada di Jawa Timur - GenPI.co JATIM
Salah satu upaya pengawasan orang asing di Jawa Timur (Antara Jatim/HO Kanwilmumham Jatim)

Jatim.GenPI.co - Ribuan warga negara asing (WNA) masih mendiami Jawa Timur. Data Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Jatim hingga September menyebut ada sekitar 7.909 orang.

Kepala Kanwil Kemenkumham Jatim Krismono mengatakan, jumlah orang asing tersebut berasal dari 123 negara berbeda.

"Paling banyak berasal dari China. Sedangkan yang berstatus pengungsi, warga negara Afghanistan mendominasi," ujarnya tertulis, Minggu (24/10).

Warga negara Cina paling banyak dengan 1.409 orang. Kemudian diikuti Malaysia 831 orang, dan Korea Selatan 534 orang.

“Keberadaannya paling banyak di daerah Malang dan Surabaya,” katanya.

BACA JUGA:  Bikin Warga Marah Besar, Polisi Pasuruan Bekuk WNA Bulgaria

Dua kota tersebut banyak dikunjungi karena tujuan belajar dan bisnis.

“Untuk daerah Ponorogo dan Kediri kebanyakan adalah santri internasional yang banyak menimba ilmu di Ponpes Gontor maupun Al Fatah Temboro," ungkapnya.

BACA JUGA:  Menyanyikan Lagu Indonesia Raya Syarat Wajib WNA Ubah Warganegara

Timnya memiliki 706 orang anggota Tim Pengawas Orang Asing (Timpora) yang terdiri dari lintas sektor untuk mengawasi seluruh WNA.

"Hasilnya, ada 51 tindakan hukum keimigrasian yang dilayangkan kepada orang asing. Dari jumlah itu, 33 orang asing telah dideportasi dan satu orang asing dilakukan tindakan projustisia," tegasnya.

Kanwil Kemenkumham Jatim juga membebankan denda kepada 13 orang. Selain empat orang lainnya berada di ruang detensi di Kanim Jember, Blitar dan Madiun.

"Ada juga tiga orang yang sedang menunggu deportasi di Rumah Detensi Imigrasi di Raci, Pasuruan," ucap Krismono.

Sementara untuk pengungsi atau refugee, ada sebanyak 396 orang dari 14 negara di dua penampungan.

"Yaitu di Akomodasi Pasar Puspa Agro 322 orang dan Akomodasi Green Bamboo 40 orang. Sisanya adalah pengungsi mandiri. Lebih dari separuhnya adalah pengungsi dari Afghanistan," ungkapnya. (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya