GenPI.co 
Menurut Satrio, jembatan Gladak Perak merupakan satu-satunya akses jalan Malang-Lumajang. Sehingga, jika tidak segera dibangun akan menghambat pembangunan infrastruktur di Jawa Timur.
“Sementara kalau dibangun, akan membutuhkan waktu yang lama. Dan juga, jika dibangun ditempat yang sama tentunya risiko sama akan terjadi lagi,” ungkapnya.
Dari hasil pantauan di lapangan, Satrio menyebut runtuhnya jembatan Gladak Perak bukan karena erupsi Gunung Semeru. Melainkan karena awan panas guguran lahar dingin yang dibawa air hujan.
BACA JUGA: Operator Seluler Gerak Cepat Kembalikan Sinyal di Lereng Semeru
“Kalau dari kesepakatan kami dengan PPGA Jatim, itu bukan karena erupsi. Tapi awan panas guguran. Jadi meningkatnya curah hujan di atas Semeru, menambah volume kawah yang ada di Semeru, kemudian mengalir ke sungai yang melewati Gladak Perak,” bebernya. (*0
Video seru hari ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
