
Camat Banyuwangi M. Lutfi mengatakan bahwa seiring mulai bergeraknya aktivitas ekonomi warga, maka disiplin protokol kesehatan menjadi syarat wajib untuk menghindari COVID-19.
"Satgas ini terdiri banyak elemen. Nanti mereka akan bergerak memantau di sekolah, pusat keramaian, dan pusat aktivitas warga lainnya untuk memastikan bahwa aktivitas warga tidak berpotensi memunculkan kasus COVID-19," tuturnya.
Di sela melakukan peninjauan pelaksanaan pembelajaran tatap muka, juga dimanfaatkan Bupati Ipuk untuk memberi motivasi tentang pentingnya hidup sehat, dan membagikan makanan tambahan bergizi sebagai pesan agar siswa tetap bugar guna mengahdapi pandemi ini.
"Dari berkeliling tadi, saya melihat bahwa semua sekolah telah menerapkan pembelajaran tatap muka dengan baik. Murid wajib bermasker, tempat cuci tangan tersedia banyak di setiap sudut, kapasitas kelas juga sesuai ketentuan. Sekolah wajib menjaga ini, agar semua tetap sehat, interaksi sosial juga berjalan seperti yang selama ini dirindukan kita semua," kata Ipuk.
BACA JUGA : Gubernur Jatim Garansi Vaksinasi Tetap Berjalan Meski Ada B117 UK
"Setelah SD dan SMP, semoga segera bisa kita mulai untuk TK seiring penanganan untuk terus menekan penyebaran COVID-19," ujar Ipuk.
Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi Suratno menjelaskan bahwa saat ini semua sekolah SD dan SMP telah menggelar pembelajaran tatap muka secara terbatas.
Pelaksanaan pembelajaran tatap muka di Banyuwangi dilakukan secara bertahap, pada tahap awal yang diizinkan sebanyak 121 sekolah pada Januari 2021.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News