Politisi Golkar ini juga melihat dari aspek lain, dimana kemunculan klaster Covid-19 bisa berimbas pada Pembelajaran Tatap Muka (PTM).
"Jangan sampai ada peningkatan kluster dan akhirnya PTM juga terganggu," ujarnya.
Sekretaris Komisis D DPRD Kota Surabaya itu pun menyebut pola penangangan di masa Nataru harus benar-benar dilakukan secara serius oleh Pemkot Surabaya, terlebih saat momen akhir tahun nanti pembatasan di tempat keramaian umum bakal diterapkan 75 persen.
BACA JUGA: Hore! Kota Malang Level 1, Sutiaji: Tetap Waspada
"Tentunya (kesiapan) fasilitas betul-betul harus dilihat, kalau gak punya ventilasi bagus, gak punya protokol barcode peduli lindungi dan sebagainya harus ditegur bahkan ditutup apalagi mau Nataru," tegasnya. (*)
Simak video menarik berikut:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News