Pengamat Pertanian Universitas Brawijaya (UB) Mangku Purnomo mengatakan penyesuaian HET pupuk bersubsidi tidak menjadi persoalan bagi petani, sebab saat ini memang harus ditinjau ulang, siapa yang diuntungkan.
"Petani bilang tidak, pabrik tidak, distributor tidak. Jika mau reformasi didistribusi ini yang perlu dibenahi," katanya.
BACA JUGA: Petani di Tulungagung Kesusahan, Air dari Bendungan Menyusut
Purnomo menyarankan kebijakan pupuk subsidi yang ideal untuk tidak main input, tapi di output.
"Bisa tidak kepastian produksi diterima pasar paling tidak tanaman pangan utama. Jadi struktur pasar, termasuk menjaga import yang ugal-ugalan," kata Purnomo. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News