Talas Mulai Jadi Primadona, Tapi...

01 Agustus 2021 13:00

Jatim.GenPI.co - Potensi bahan pangan yang ada di Indonesia sangat melimpah untuk bisa dimanfaatkan menjadi bahan pangan, salah satunya talas.

Tapi sayangnya, memang perlu upaya untuk memaksimalkan potensi bahan pangan yang melimpah tersebut di negeri sendiri guna mendorong diversifikasi pangan.

BACA JUGA: Menteri Pertanian Beri Testimoni Usai Cicipi Beras Porang

“Untuk program diversifikasi pangan lokal, kita punya tagline kenyang gak harus nasi, be smart is smart. Ini semua kita usung untuk mengarahkan ke konsumsi pangan lokal kita,” kata Kepala Badan Ketahanan Pangan,Kementerian Pertanian, Agung Hendriadi, mengutip dari laman Kominfo Jatim, Minggu (1/8).

Diversifikasi pangan ini berbasis kearifan lokal yang fokus pada satu komoditas per provinsi yang memiliki nilai tambah. Misalnya, ubi kayu, jagung, pisang, sagu, dan talas.

“Upaya yang kita lakukan dengan dua cara. Pertama dengan pengembangan diversifikasi pangan lokal dengan makan karbohidrat non beras, termasuk. Kedua, pangan pekarangan lestari untuk pangan lokal non beras,” tuturnya.

Agung mengatakan, target pemerintah untuk diversifikasi pangan ini yakni menurunkan konsumsi beras dalam 5 tahun ke depan sampai 2024 sekitar 5 kg per kapita per tahun.

BACA JUGA: Produktivitas Porang Naik Dua Kali Lipat, Tapi Petani Galau

Dimana dari 94,9 kg per kapita per tahun menjadi 85,0 kg per kapita per tahun.

“Talas sendiri kita harapkan konsumsinya meningkat 0,6 kg perkapita pertahun sampai 3,7 kg perkapita pertahun sampai 2024,” ujarnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Fitra Herdianariestianto

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM