Fakta Baru Kemiskinan Ekstrem Jatim, Pemerintah Wajib Lihat ini

Fakta Baru Kemiskinan Ekstrem Jatim, Pemerintah Wajib Lihat ini - GenPI.co JATIM
Ahli Kebijakan Sosial Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Brawijaya Lukman Hakim memaparkan hasil survei yang dilakukan (Foto: M. Ubaidillah/genpi.co jatim)

GenPI.co Jatim - Universitas Brawijaya (UB Malang) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik mengeluarkan hasil survei kemiskinan ekstrem.

Ahli Kebijakan Sosial FISIP, UB Malang, Lukman Hakim mengatakan, data yang ada di Badan Pusat Statistik (BPS) masih belum mewakili dari data rill di lapangan.

"Hasil sensus yang dilakukan terkait data penduduk miskin ekstrem dengan data kemiskinan berbeda," ucapnya pada GenPI.co Jatim Kamis, (30/12).

BACA JUGA:  Wacana Pemindahan Korban Banjir Malang, Pakar: Waspada Kemiskinan

Survei tersebut dilakukan pada 1-10 Desember 2021 degan mengambil sampel di Kabupaten Bojonegoro, Lamongan, Probolinggo dan Bangkalan.

Ukuran kemiskinan ekstrem yang digunakan dilihat dari pendapatan per keluarga di bawah standar paritas daya beli. Berada dikisaran USD1,9 per hari atau Rp27.303 dengan kurs rata-rata satu dolar bernilai Rp14.300.

BACA JUGA:  Kemendes PDTT Gandeng FISIP UB, Berantas Kemiskinan

Hasilnya, warga miskin ekstrem di masing-masing kabupaten yakni 0,7 persen di Lamongan (1191), 1,6 persen di Probolinggo (3672), 4,3 persen di Bojonegoro (7162), dan 4,9 persen di Bangkalan (10617).

Sedangkan data milik BPS Jawa Timur 2021, terdapat 772,63 ribu penduduk berstatus miskin yang tersebar di empat kabupaten di Jawa Timur lokasi survei.

BACA JUGA:  Wapres Minta Jatim Atasi Kemiskinan, 5 Wilayah Jadi Prioritas

Pertama di Lamongan (166,82 ribu), Probolinggo (223,32 ribu), Bojonegoro (166,52 ribu), dan Bangkalan (2115,97 ribu).

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya