Ganti Shift Sekolah Picu Kerumunan, Dispendik Surabaya Buka Suara

Ganti Shift Sekolah Picu Kerumunan, Dispendik Surabaya Buka Suara - GenPI.co JATIM
Ilustrasi-Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meninjau pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen dengan model dua shift di salah satu sekolah, pada Senin (10/1) lalu. (foto : dokumentasi Humas Pemkot Surabaya).

GenPI.co Jatim - DPRD Kota Surabaya telah memberikan sejumlah catatan sebagai bahan evaluasi pembelajaran tatap muka (PTM) kepada dinas pendidikan (dispendik) setempat.

Salah satu catatan yang disampaikan legislatif, yakni masalah lama waktu pergantian antara siswa di shift pertama dan kedua.

Menanggapi hal itu, Kepala Dispendik Kota Surabaya Yusuf Masruh mengatakan, segera bertemu dengan kepala sekolah se-Kota Surabaya untuk menyusun mekanisme perbaikan pada pola pergantian shift.

BACA JUGA:  Sepekan PTM di Surabaya, Legislator Beri Catatan Penting

"Jadi, besok aku mau (membahas) bersama teman-teman kepala sekolah. Sebetulnya dari SKB 4 Menteri itu kan enam jam pembelajaran, sehingga mulai awal sudah tak sampaikan itu (pergantian shift) bisa menyesuaikan fleksibel," kata Yusuf saat dihubungi GenPI.co Jatim, Senin (17/1) malam.

Yusuf mengungkapkan, pada penerapan PTM 100 persen dua shift ini juga melihat pada kondisi sekolah masing-masing.

BACA JUGA:  Tak Mau Sembrono, Uji Coba PTM Kota Malang Dievaluasi

"Contohnya ada sekolah yang satu atap itu bareng, ada SD sama SMP. Nah itu kan variatif," terangnya.

Soal protokol kesehatan (prokes) di dalam lingkungan sekolah, dirinya menyebut jika hal itu sudah berjalan secara disiplin. Karenanya, mekanisme dua shift masih tetap diterapkan.

BACA JUGA:  Dispendik Surabaya Beri Instruksi ke Pengajar Saat PTM, Simak

"Ini kan tetap dua shift, karena anak-anak biar terbiasa dulu. Ini kan tak serta merta soal waktu, ya itu kan ada adaptasi," ungkapnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya