Beasiswa Penghafal Kitab Suci Ditambah, Armuji: Ayo Lebih Giat!

Beasiswa Penghafal Kitab Suci Ditambah, Armuji: Ayo Lebih Giat! - GenPI.co JATIM
Wakil Wali Kota Surabaya Armuji menemui lima orang perwakilan pelajar peraih beasiswa penghafal kitab suci di ruang kerjanya, Rabu (16/2). (Foto : dokumentasi Armuji).

GenPI.co Jatim - Ratusan anak di Kota Surabaya menerima intervensi melalui program Beasiswa Penghafal Kitab Suci, yakni mendapat bantuan sebesar Rp200.000 hingga Rp300.000 perbulannya yang terdiri dari jenjang SD-SMP.

Tercatat ada sebanyak 824 siswa yang tergabung dalam program beasiswa itu dengan rincian 615 siswa beragama islam, sedangkan pelajar beragama Kristen, Katolik, Hindu, dan Budha berjumlah 209 siswa.

Wakil Wali Kota Surabaya Armuji berharap, jumlah penerima beasiswa ini bisa terus bertambah pada tahun depan.

BACA JUGA:  Dinkes Surabaya Capai Target Vaksin Booster, ini Jumlahnya

"Sehingga lebih giat lagi anak -anak untuk mendalami ilmu agama," kata Armuji, Rabu (16/2).

Armuji menyebut, program ini merupakan wujud toleransi dan implementasi Bhineka Tunggal Ika dan toleransi di Kota Pahlawan.

BACA JUGA:  Buruh di Jatim Tegas Tolak Permenaker JHT BPJS

"Komitmen kita jelas bahwa tidak ada yang terabaikan di Kota Surabaya," tegasnya.

Terbentuknya program ini untuk membentuk akhlak mulia pada generasi muda Kota Surabaya. "Generasi muda agar lebih berprestasi dan berakhlak mulia berdasarkan nilai-nilai agama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," ujarnya.

BACA JUGA:  Vaksin Booster Surabaya Capai 13,07 Persen, Dinkes: KIPI Ringan

Sementara itu, Pemkot Surabaya melalui Dinas Pendidikan (Dispendik) menggandeng beberapa organisasi keagamaan dalam proses seleksi beasiswa bagi pelajar ini, seperti Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kota Surabaya, Badan Musyawarah Antar Gereja (BAMAG) Surabaya, Majelis Pendidikan Katolik Majelis Agama Buddha Theravada Indonesia (Megabudhi) Kota Surabaya, dan Kantor Kementerian Agama Kota Surabaya.

Armuji juga menemui lima orang perwakilan siswa penghafal kitab suci di ruang kerjanya, yakni Alya Nadifa Maarif, Mettasari Amelia Wijaya, Ni Luh Ayu Cantika Kartika Dewi, Yuliana Christian Ritonga, dan Johannes Cruif Darannuwa. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya