
GenPI.co Jatim - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf mengingatkan pimpinan cabang NU se-Indonesia untuk tidak terlibat politik praktis.
"Kalau ada PCNU yang terlibat dan secara terang-terangan melakukan gerakan dukung-mendukung politik tertentu maka akan kami berikan surat peringatan tertulis," kata Gus Yahya, sapaan akrabnya di Surabaya, Kamis (16/2).
Pemilu 2024 tak lama lagi, dia meminta pengurus cabang untuk tidak ikut berpolitik.
BACA JUGA: PBNU Panggil Ketua PCNU Bondowoso Terkait NU Peralat PKB
Peringatan Gus Yahya ini tak main-main. Beberapa waktu lalu, PBNU sudah memanggil pengurus PCNU Kabupaten Banyuwangi, Sidoarjo, dan Bondowoso sekaligus.
Ketiga pengurus cabang tersebut diminta untuk menjelaskan terkait dugaan melakukan gerakan politik praktis.
BACA JUGA: PBNU Semprit PCNU Banyuwangi dan Sidoarjo
Ketiga PCNU itu, kata Gus Yahya, terindikasi terlibat politik melampaui batas-batas parameter yang diizinkan, yakni mengatasnamakan lembaga.
PCNU Banyuwangi misalnya, diminta untuk menjelaskan laporan adanya agenda politik Pilpres 2024 yang melibatkan PCNU.
BACA JUGA: Kediaman Rais Aam PBNU di Surabaya Dijaga Ketat Banser
Gus Yahya menjelaskan, kegiatan tersebut digelar di kantor PCNU Banyuwangi dengan mendatangkan salah seorang bakal calon presiden, Rabu (19/1).
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News